Review Jurnal Penelitian tentang Seni Rupa
Kali ini saya akan mereview penelitian atau
jurnal tentang seni rupa ,entah itu seni lukis, graffiti ,dan mural, proses
mereview ini bertujuan juga untuk menambah wawasan saya dan sebagai bahan acuan
saya dalam menulis nantinya.
Jurnal serta tulisan penelitian yang saya
review ini bersumber dari google school yang bisa kalian cari juga di web
google school tersebut, saya memdapatkan 3 jurnal yang menurut saya menarik
untuk di review diantaranya berjudul, Graffiti di Indonesia, Mural sebagai
media Pendidikan dan pengabdian di masyarakat dan yang terakhir adalah Seni
patung di Indonesia, pertama saya akan mereview jurnal yang berjudul Grafiti di
Indonesia.
JURNAL 1
Judul: Graffiti Indonesia (2006) oleh Obed
Bima Wicandra. Dalam artikel yang di muat oleh seni rupa dan desain.
Objek Kajian: perkembangan graffiti dan
objek kajian pada tulisan ini menyangkut tentang arah graffiti tujuan graffiti
dan kajian politik identitas bomber politik di Surabaya dan mencul di beberapa
kota lain seperti Jakarta dan Yogyakarta.
Pendekatan: pendekatan yang digunakan ditulis
secara lengkap dan jelas mudah di pahami dan di jelaskan mulai dari asal
usulnya sesuai dengan waktu.
Metode analisis: metode yang digunakan
adalah metode kualitatif yang
menggunakan analisis data dan sejarah yang di paparkan dalam tulisan graffiti di indonesia.
Teori: Keberpihakan individu untuk masuk
dalam komunitas bomber lebih disebabkan pada motivasi mereka mengikuti gaya
hidup yang sedang berlaku. Konsep ’diri’ yang tidak ingin ketinggalan jaman
lebih mendominasi ketimbang politik identitas.
Kesimpulan: dalam pembuatan graffiti ini
ada beberapa faktor diantaranya motifasi mereka dan gaya hidup mereka dalam
mengikuti tren bomber ini atau kosep diri, pada awalnya garaffiti di temukan
seniman jalanan di new York pada tahun 1970 untuk menujukan kehidupan struktur
sosial oleh karenanya bomber menjadi subkultur yang lahir dalam unsur hiphop
namun bomber Surabaya tidak demikian.
Yang menurut saya bisa di teliti: banyak
remaja di Surabaya yang ingin menjadi bomber karena bukan karena ingin dilihat
sebagai subkultur tertentu melainkan untuk menjadi peraga dan panggung gaya
hidup perkotaan kenapa ini bisa terjadi sangat berlawanan dengan yang ada di
new York yang ingin dilihat sebagai subkultur.
Judul: Mural sebagai media Pendidikan dan
pengabdian masyarakat (28 Oktober 2017) oleh Didit Endriawan,S.Sn.,M.Sn, Teddy
Ageng Maulana, S.Sn.,M.Sn, Dr. Soni Sadono, S.T.,M.T, Dalam artikel yang di
muat oleh seni rupa dan desain.
Objek kajian: banyak masyrakat Indonesia
yang tidak mengetahui mural, padahal mural ada di beberapa tempat yang
strategis dan sangat efektif untuk menyampaikan pesan, institusi Pendidikan
tinggi yang memiliki tugas pokok tri dharma memanfaatkan mural sebagai media
Pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.
Pendekatan: pendekatan yang di tulis yaitu
pendekatan semiotika dengan mengurangi teks dan ada beberapa gmabar yang
menjelaskan pengertian tetang mural, dan penulis juga melakukan pendekatan
dengan pendekatan sosial Pendidikan.
Metode analisis: metode yang di gunakan
adalah metode deskriptif, analisis deskriptif yang dimana pemecahan masalahnya
atau objeknya berupa masyarakat atau lebaga, disini di tulis masyrakat dan
lembaga TNI
Teori: teori yang digunakan merupakan tri
dharma perguruan tinggi yang mencakup tentang tugas pokok pengajaran
,penelitian dan pengabdian bagi masyarakat.
Kesimpulan: tulisan ini merupakan tulisan yang
memaparkan tentang bagaimana mural bisa menjadi media Pendidikan dan pengabdian
masyarakat di sekitar mural tersebut sehingga banyak orang yang semakin tau
tentang mural yang sebelumnya banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui
tentang mural, dan bagaimana danpak emosional
masyarakat yang melihat mural tersebut.
Yang menurut saya bisa di teliti: danpak
apa saja yang bisa di timbulkan oleh mural dan bagaimana dampak tersebut itu
pada masyarakat sekitar pembuatan mural serta apa manfaat yang didapatkan oleh
masyarakat sekitar jika adanya mural serta perbedaan antara mural biasa dan
mural Pendidikan,pengabdian masyarakat.
Judul: Seni Patung Indonesia (agustus 2003)
oleh Eko Budi Wienarno, Dalam artikel yang di muat oleh seni rupa dan desain.
Objek kajian: seni patung di Indonesia kurang
mendapatkan perhatian hal ini sangat di rasakan dan menjadi titik terberat bagi
para pemahat dan semua tertuju pada kegiatan praktis dan ilmu itu merupakan praktek kerja di
lapangan karena beberapa hal berhubungan dengan konsep dan teori serta metode
tidak menjadi beban berkarya.
Pendekatan : penulis mengunakan pendekatan
dengan cara memberikan cerita tentang kisah hidupnya dan beberapa di tulis
secara gamblang, namun penulis juga melakukan pendekatan sejarah menekan kepada
waktu sesuai urutan.
Metode dan analisis: metode yang digunakan
adalah metode kualitatif, analisis yang digunakan adalah analisis deskriptip yang menekankan pada
perwujudkan karya 3 demensi,pengaruh-pengaruh patung yang bersifat naturalistic
dan termilogi fungsional.
Teori: menggunakan teori berdasarkan
pendapat-pendapat seperti pemikir Claire Hold, dan di Indonesia ada Soedarsono
dan Muliono.
Kesimpulan: tulisan ini memaparkan
bagaimana seni patung berkembang di Indonesia serta bejuang dari masa sulit dan
titik terendah pemahat dan bagaimana patung bisa menjadi simbolik suatu daerah,
dan bagaimana patung pada masa lampau sebagai lebih ditekankan pada faktor
narativis yang kuat untuk memberikan bantuan bagi masyarakat yang tidak melek
huruf dalam mempelajari norma-norma agama Hindhu dan Budha,dan pada masa
kemerdekaan patung memberikan suatu pemahaman bagi masyarakat akan arti
perjuangan, karena dianggap budaya membaca dari masyarakat Indonesia masih
rendah.
Yang menurut saya bisa di teliti :
tentang ke eksistensinya patung pada masa sekarang yang perkembangan zaman
semakin maju dan patung tidak lagi di tekankan sebagai faktor narativis
seperti kepada orang di masa
lampau,tetapi patung yang sekarang dibuat kebanyakan sebagai simbolik dan
artefak sejarah.
Sekian Review Jural dari saya sampai ketemu di tulisan lainnya
Iqbal Ramdhan
Komentar
Posting Komentar